Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Gulirkan Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan

 

Fluktuasi partisipasi pemilih pada beberapa gelaran Pemilu baik dalam pemilihan Presiden, Kepala Daerah maupun legislatif, dipandang serius oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai acuan dalam menentukan program mereka untuk terus meningkatkan partisipasi pemilih.

Dalam rilis pers KPU yang disampaikan oleh KPU Kota Sukabumi, fluktuasi jumlah pemilih dapat dilihat pada beberapa Pemilu seperti pada Pemilu tahun 1999 dengan partisipasi pemilih mencapai 92,6 %. Namun persentase tersebut menurun pada Pemilu tahun 2004 dikisaran 76 – 78 %. Sedangkan pada Pemilu serentak tahun 2019, angka partisipasi pemilih kembali naik dengan persentase 81,93 %.

Mengatasi tantangan naik turunnya partisipasi pemilih dalam menghadapi Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024, KPU menggulirkan program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. Program ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar terlibat dalam proses Pemilu dan Pemilihan dimulai dari desa, kelurahan, maupun kampung. Melalui program ini, KPU mengharapkan muncul kader – kader perubahan yang tidak hanya menargetkan kuantitas atau jumlah pemilih, tetapi juga menyasar pada peningkatan kualitas pemilih yang tidak mudah terjebak pada politik uang, konflik, kampanye SARA, hoaks dan kekerasan.

Program ini akan dilaksanakan di 34 provinsi se – Indonesia pada 68 desa dan kelurahan sebagai proyek percontohan. Desa ataupun kelurahan yang dijadikan percontohan akan dipilih berdasarkan tiga kategori yaitu daerah dengan potensi pelanggaran Pemilu tinggi, kemudian daerah rawan konflik serta daerah dengan tingkat partisipasi pemilih yang rendah.

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 1,014 Kali.